Mengenal Budaya Tanah Toraja
Indonesia
yang kaya akan budaya, suku, bahasa, dan keindahan alamnya. Membuat
Indonesia sebagai pusat perhatian bagi wisatawan mancanegara. Indonesia
terbagi atas 34 Provinsi di antaranya provinsi Sulawesi Selatan.
Provinsi
Sulawesi Selatan nama ibu kotanya Makassar, Sulawesi Selatan ini
terbagi atas 24 kabupaten salah satunya kabupaten Tanah Toraja. Tanah
Toraja memang sangatlah terkenal sebagai salah satu daerah di indonesia
yang memiliki kepercayaan kuat terhadap hal–hal gaib dan mistis, tak
heran jika masyarakat Tanah Toraja memiliki kebudayaan yang terkait
dengan mayat dan arwah. Inilah yang di jadikan sebagai daya tarik wisata
budaya.
Mitos Kepercayaan Masyarakat Tanah Toraja
Selain
itu, Keeksotisan budaya yang dimiliki Tanah Toraja inilah yang menjadi
pusat perhatiaan bagi wisatawan lokal maupun mancanegara. Salah satu
mitos atau kepercayaan masyarakat disana telah diceritakan secara
turun–temurun, nenek moyang asli masyarakat Tanah Toraja dipercaya
berasal dari surga yang turun langsung ke bumi dengan tangga. tangga
itulah yang dipercayai oleh masyarakat di sana sebagai media komunikasi
antara nenek moyang dengan puang matua ( Tuhan dalam kepercayaan
masyarakat Tanah Toraja ) Hingga saat ini masyarakat Tanah Toraja selalu melestarikan tradisi sebagai menghormatan terhadap nenek moyangnya.
Upacara dan Ritual Adat di Tanah Toraja
Tanah
Toraja memiliki beberapa upacara dan ritual adat yang rutin di
selenggarakan sampai saat ini, seperti tradisi Rambu Solo dan Ma’nene.
Upacara Rambu Solo merupakan upacara penguburan yang terdiri atas
beberapa kegiatan dan membutuhkan biaya yang terbilang besar.
Upacara Rambu Solo |
Bagi
masyarakat disana jenazah tidak dikuburkan melainkan di simpan di
tongkonan. Salah satu ciri khas upacara ini yaitu wajib memotong kerbau
dan babi dengan jumlah yang di tentukan tetua adat. Tiba saatnya jenazah
di antarkan ke tebing bukit yang tinggi untuk di letakkan, menurut
kepercayaan masyarakat di sana semakin tinggi letak jenazah semakin
mudah arwah jenazah sampai ke surga atau nirwana.
Lain
halnya dengan Tradisi Ma’nene merupakan tradisi mengenang leluhur
dengan mengganti dan membersihkan baju mayat leluhur Tanah Toraja,
upacara Ma’nene ini di lakukan setiap 3 tahun sekali atau sekitar bulan
agustus setelah masa panen.
Tradisi Ma'nene |
Museum Di Tanah Toraja
Selain
itu, tanah toraja juga memiliki museum Ne’ Gandeng dan kate kesu.
Museum ini yang selalu di sucikan oleh masyarakat di sana untuk
pelaksanaan upacara tertentu. Di tanah toraja juga rutin di
selenggarakan festival dan pertunjukan budaya, upacara adat, serta tour
wisata setiap bulan desember oleh sebeb itu para wisatawan lokal maupun
mancanegara banyak mengunjungi Tanah Toraja di bulan desember karena
pada saat itulah wisatawan dapat menyaksikan langsung pertunjukan yang
diselenggarakan.
Museum Ne' Gandeng |
Hal
ini di lakukan oleh masyarakat bertujuan untuk melestarikan kekayaan
alam dan budaya yang dimilikinya agar selalu berkembang dikalangan
masyarakat, dan memberikan kesempatan bagi wisatawan untuk mengenal
lebih dalam mengenai kebudayaan Tanah Toraja.
0 Response to "Mengenal Budaya Tanah Toraja"
Post a Comment
Berkomentarlah Sesuai Topik Artikel.!